Rhamadan bagi umat muslim merupaka sebuah berkah tersendiri, jika kita mengatakannya sebagai sebuah hadiah yang paling berharga dari Tuhan yang menciptakan manusia. menilai sebuah ritual puasa akan menjadi suatu hal yang sangat menarik, baik dari segi makna puasa, tradisi puasa dan tentunya substansi dari puasa yang hanya diwajibkan sebulan penuh pada Ramadhan.
puasa secara harfiah kita memahaminya sebagai menahan diri untuk tidak makan dan minum atau hal yang membatalkan pada waktu yang telah ditentukan. terlalu banyak pendapat orang cerdas yang menjelaskan akan hal tersebut, tapi kembali kepada diri masing-masing dalam interpretasikan puasa tersebut. titik tekannya pada kata menahan diri, entah menahan diri untuk tidak secara langsung ataukah secara langsung.
pendapat pribadi tentang menahan diri secara tidak langsung, ibarat kita berkendara naik motor dengan ban bocor, pastilah terasa sekali ketika motor melintasi kerikil-kerikil yang dilewati. menahan diri dalam pendapat pribadi ini, hanya melihat substansi dari puasa hanya menahan lapar dan haus karena perintah Tuhan.
untuk menahan diri secra langsung, ibaratkan kita menaiki mobil dan mengendarainya melewati jalan yang berlubang tapi rata, terasa jalannya dan kita tetap dalm mobil dan move on. maksudnya, kita memahami sebuah puasa dari segala segi yang menakjubkan.
walluhaalam, ini pendapat pribadi yang tidak paham apa-apa.
Humam Balya 